HAMBA YANG TERBAIK (5)
(Ahmad Said Matondang)
Foto : Ahmad Said Matondang
Menyadari Akan Kelemahan Dirinya
Suatu ketika, Allah swt berfirman kepada nabi Musa as, “Ya Musa, carilah seseorang yang engkau dapat berkata, Aku lebih baik dari orang tersebut dan bawalah orang tersebut ke bukit sinai”. Nabi Musa as bergegas melaksanakan perintah Allah swt dan mencari seseorang yang ia dapat berkata Aku lebih baik dari orang tersebut.
Nabi Musa AS pergi ke pasar. Ia bertemu banyak orang, namun nabi Musa menyadari bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan dirinya masing-masing. Ketika ia bertemu nelayan, maka nelayan memiliki kelebihan yang tidak di miliki nabi Musa as. Ketika bertemu dengan petani, maka petani juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh Nabi Musa as. Akhirnya karena tidak menemukan pada sosok manusia, nabi Musa beralih mencari pada sosok hewan.
Ketika nabi Musa melihat pada sosok hewan, hewan-hewan tersebut juga memiliki kelebihan yang tidak dimilikinya. Seperti burung merak, memiliki bulu yang sangat indah. Kuda yang memiliki kecepatan lari dan lain sebagainya. Akhirnya karena khawatir akan ditegur oleh Allah bila tidak membawa seseorang yang nabi Musa dapat berkata Aku lebih baik dari orang tersebut, nabi Musa membawa seekor anjing buduk yang ditengah jalan nabi Musa melepaskannya kembali karena ternyata anjing buduk sekalipun memiliki kelebihan yang tidak dimiliki nabi Musa as.
Sesampai di bukit Sinai, Allah swt menanyakan mengapa nabi Musa tidak menjalankan perintah-Nya? Nabi Musa as menjawab dengan rasa bersalah, “Duhai Allah, Sungguh engkau mengetahui apa yang telah aku lakukan untuk melaksanakan perintah-Mu. Ampunilah hamba karena tidak mampu menjalankan perintah-Mu membawa seseorang yang aku bisa berkata lebih baik dari orang tersebut”. Kemudian Allah swt berfirman, “Ya Musa, seandainya engkau membawa seseorang yang engkau dapat berkata Aku lebih baik dari orang tersebut, Aku akan coret engkau dari daftar kenabian.
Muhammadiyah Kebayoran Baru Jakarta
Enlightening For The Universe