SMK MUTU – Milad Muhammadiyah merupakan hari jadi, bukan sekadar peringatan usia, tetapi juga momentum untuk merenung, memperingati perjalanan panjang, dan merayakan pencapaian. Pada Milad Muhammadiyah ke-112 ini SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi (SMK MUTU) mengadakan acara peringatan pada Sabtu (16/11/2024). Sekolah yang bertempat di area pedesaan ini merupakan salah satu SMK yang bertaraf International dan hampir tidak pernah melewatkan berbagai event – event besar, yang salah satunya memperingati Milad Muhammadiyah.
Dalam milad ini, SMK MUTU menjadi venue pusat penyelenggaraan milad Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kab. Malang. Sebanyak 400 undangan, yang berasal dari PDM, Muspika Gondanglegi, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gondanglegi, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Gondanglegi, SMP Muhammadiyah 9, Santri Pesantren Entrepreneur Muhammadiyah (PEM), TK ABA 25, TK ABA 26 Gondanglegi, siswa SMP negeri dan swasta wilayah Gondanglegi, serta tokoh masyarakat memenuhi hall The Titanium Buildings (TTB) dan mengikuti rangkaian acara milad.
Selain diselenggarakan secara tatap muka di gedung TTB lantai 7, milad Muhammadiyah ke-112 ini juga diselenggarakan secara online (zoom meeting). Untuk milad secara online, dikoordinir oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dan diikuti oleh seluruh PDM se-Jawa Timur.
Milad ke-112 Muhammadiyah ini mengusung tema “Menghadirkan Kemakmuran Untuk Semua”. Melalui tema itu, penyelenggaraan milad juga dimeriahkan dengan pembagian 1.500 nasi kotak untuk undangan milad, siswa SMK Mutu dan masyarakat sekitar. Selain itu, diadakan pula pameran produk unggulan 14 jurusan di SMK MUTU dan pentas seni yang ditampilkan di halaman depan gedung TTB.
Sedangkan di ruang perpustakaan SMK MUTU, juga diadakan Pelatihan Jurnalistik dalam rangka turut memeriahkan acara milad Muhammadiyah. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang Muhammadiyah sekaligus menumbuhkan semangat literasi dan jurnalistik siswa SMK MUTU. Acara Pelatihan jurnalistik dihadiri oleh kepala SMK MUTU yaitu bapak Munali, ST, M.Pd, beliau menyempatkan diri untuk menghadiri kegiatan pelatihan Jurnalistik dan memberikan sambutan di awal acara sekaligus menjadi pembuka dari kegiatan ini. Sambutan yang menurut saya sangat memotivasi dari beliau hari ini adalah beliau berkata, “Tinggalkan jejak sebelum dirimu meninggal, seperti kata pepatah gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia harus mati dengan meninggalkan karyanya”. Hal tersebut, berhubungan dengan kegiatan pelatihan Jurnalistik ini. Siswa dilatih untuk menjadi seorang jurnalis atau pewawancara yang akan meliput berita – berita secara faktual, aktual dan informatif, yang nantinya akan menjadi cikal bakal sebuah karya.
Berita ditulis oleh : Dilla Arsyanda (XI KPR 1)