Memahami Profesi Teller Bank

Salah satu bagian penting dalam pelayanan nasabah bank, berada di banking hall. Selain customer service, yang berperan dalam pelayanan informasi, keberadaan teller juga tidak kalah penting. Dalam ulasan ini, akan dibahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan teller, yang dikutip dari buku Mengelola Kualitas Layanan Perbankan, yang ditulis oleh Ikatan Bankir Indonesia.

Teller adalah petugas bank yang bekerja di front line banking hall dan melakukan transaksi langsung dengan nasabah dalam bentuk penerimaan atau penarikan simpanan, berupa transaksi tunai/nontunai dan melakukan pembukuan ke dalam sistem bank. Teller bertanggung jawab menerima simpanan, mencairkan cek, dan memberikan jasa pelayanan perbankan lain kepada masyarakat.

Tugas Teller

1. Memperoses/melaksanakan transaksi tunai dan nontunai termasuk warkat-warkat sesuai batas wewenangnya.
2. Menyakini kebenaran  dan keaslian uang tunai/banknotes dan warkat-warkat berharga.
3. Menyakini kesesuaian jumlah fisik uang dengan warkat transaksi.
4. Melaksanakan pembukuan dan validasi dengan benar.
5. Menjamin kerahasiaan password milik sendiri dan tidak melakukan sharing password dengan pegawai lainnya.
6. Menjaga keamanan, kebersihan, dan ketertiban pemakaian terminal computer.
7. Melaksanakan penukaran uang lusuh ke cabang coordinator/pooling cash/Bank Indonesia.
8. Menjaga keamanan dan kerahasiaan kartu spesismen tanda tangan nasabah.
9. Menjaga kerapian dan kerbersihan counter teller. 
10. Menyediakan uang tunai pada ATM yang berada di bawah pengelolaan outlet.
11. Melakukan verifikasi antara voucher  dengan validasi dan laporan transaksi teller.
12. Menyakini keaslian dan keabsahan specimen tanda  tangan nasabah pada warkat bank dan form transaksi penarikan antarcabang.
13. Memeriksa identitas nasabah yang benar.
14. Menjamin keamanan boks teller dan kewenangan memegang kunci boks.
15. Melakukan verifikasi dan menandatangani warkat transaksi.
16. Melaksanakan pengambilan dan  pengantaran uang ke cabang coordinator/pooling cash, atau nasabah.

Tanggung Jawab Teller

1. Patuh terhadap peraturan perusahaan.
2. Melayani nasabah yang ingin menyetorkan, mengambil, atau mentransfer uang dan lain-lain dengan teliti dan cepat.
3. Menjaga kerahasiaan bank dan nasabah.
4. Menjaga kebersihan dan kerapian ruang kerja.
5. Menjaga keamanan alat-alat identitas teller, yaitu user ID, password, anak kunci cash box, dan laci.

Wewenang teller meliputi hal-hal berikut ini :

1. Menerima setoran baik tunai maupun nontunai dari nasabah untuk diproses sesuai permintaan nasabah.
2. Melakukan pembayaran atas transaksi  yang dilakukan oleh nasabah sesuai dengan prosedur dan kebijakan bank .
3. Memproses penukaran uang kecil dari nasabah.
4. Melakukan verikasi terhadap nasabah dengan melakukan pengecekan pada dokumen dan/atau formulir sesuai dengan kebijakan, sistem dan prosedur bank.
5. Jika terdapat data/identitas yang mencuurigakan,teller wajib melakukan tindakan contingency seperti rekomendasi pelaporan kepada PPATK, enhance due diligensi,dan melakukan penolakan transaksi apabila terdapat indikasi traksaksi AML( Anti Money Laundering).

Berikut ini adalah peralatan yang harus ada untuk mendukung pekerjaan seorang teller:

1. Cash box 

Berfungsi untuk menyimpan uang tunai atau surat berharga di counter teller. Cash box dilengkapi dengan kunci pengaman, dimaksudkan jika teller harus meninggalkan uang kas .

2. PIN pad 

Berfungsi untuk memverifikasi transaksi yang dilakukan nasabah dengan menggunakan PIN rekening nasabah.Untuk memproses transaksi yang memerlukan PIN ,tekan tombol tertentu di mesin PIN  pad untuk menampilkan perintah ‘swipe kartu’. Swipe kartu pada PIN pad dan minta nasabah untuk mengimput PIN kartu.

3. Personal Komputer

Seorang teller perlu memahami aplikasi yang digunakan untuk menjalankan kegiatan opresasional yang berkaitan dengan tugasnya sehari hari,Aplikasi tersebut terdapat dalam oprasional computer(PC) yang dapat terhubung dengan jaringan internet dan berfungsi untuk mengimput transaksi yang dilakukan oleh teller.

4. Passbook Printer

Digunakan untuk mencetak buku tabungan dan/atau untuk memvalidasi transaksi yang dilakukan oleh teller.

5. Stempel dan bak tinta

Berfungsi untuk menandai voucher/formulir yang mudah diproses.

6. Busa untuk menghitung uang

Diisi air untuk membantu memudahkan menghitung uang agar tidak licin.

7. Ban uang Digunakan untuk mengikat uang dalam jumlah serratus lembar.

8. Amplop uang 

Diberikan kepada nasabah untuk memnyimpan uang yang diserahkan oleh teller.

9. Karet pengikat

Untuk mengikat uang sementara sebelum diberi ban uang.

10. Telstruk

Alat bantu hitung dilengkapi dengan kertas sebagai bukti .

11. Lampu ultraviolet

Digunakan untuk mengecek keaslian uang/warkat/tanda tangan.

12. Mesin hitung uang

Membantu menghitung uang dengan jumlah besar.

13. Mesin deteksi uang kertas asing(US Dollar)

Alat untuk mendeteksi keaslian uang kertas asing.J ika uang dapat masuk ke dalam mesin,berarti uang tersebut asli sedangkan jika ditolak,diragukan keasliannya.

Transaksi teller meliputi:

1. Proses Awal hari 
2. Melakukan Transaksi dengan Nasabah 
3. Proses Akhir Hari

1.Proses Awal Hari
Berikut ini adalah persiapan yang harus dilakukan teller pada saat proses awal hari.

1. Mempersiapkan pelalatan kerja pada proses awal hari

• Mempersiapkan name dask/papan nama
• Mempersiapkan uang[ cash box] untuk transaksi nasabah 
• Mempersiapkan brosur produk dimeja teller 
• Mempersiapkan alat tulis yang berfungsi dimeja teller 
• Mempersiapkan keberadaan formulir transaksi
• Memeriksa PIN pad
• Memeriksa personal computer,passbook printer,dan jaringan komunikasi serta listrik
• Memeriksa stempel dan ban tinta 
• Mempersiapkan busa untuk menghitung uang
• Mempersiapkan aplop uang
• Mempersiap karet pengikat
• Memeriksa alat telstruk
• Memeriksa lampu ultraviolet
• Memeriksa mesin penghitung uang

2. Melakukan Transaksi dengan Nasabah

1. Mengedentifikasi transaksi nasabah
2. Permintaan layanan perbankan yang diajukan oleh nasanah diintifikasi sesuai dengan jenis produk/layanan yang ditawarkan oleh bank[tunai/nontunai ].
3. Melakukan verifikasi terhadap nasabah dengan melakukan pengecekan pada dokumen dan/atau formulir sesuai dengan kebijakan,sistem,dan prosedur bank.
4. Jika terdapat data/identitas yang mencurigakan, teller wajib melakukan tindakan contingency seperti rekomendasi pelapor kepada PPATK,enhance due diligensi,dan melakukan penolakan transaksi apabila terdapat indikasi transaksi AML.
5. Melakukan layanan transaksi tunai dengan nasabah.
6. Formulir dan dokumen transaksi dari nasabah diverivikasi sesuai dengan sistem dan prosedur bank.
7. Setoran tunai dari nasabah diterima sesuai dengan sistem dan prosedur bank.
8. Pembayaran tunai dilakukan kepada nasabah sesuai dengan sistem dan prosedur bank.
9. Transaksi tunai  diatas dibukukan susuai dengan sistem dan prosedur bank.
10. Formulir dan dokumen transaksi nasabah divalidasi sesuai dengan sisitem dan prosedur bank.
11. Melakukan layanan transaksi nontunai dengan nasabah
12. Transaksi nontunai diatas dibukukan sesuai dengan sistem dan prosedur bank.
13. Transaksi nontunai nasabah divalidasi sesuai dengan sistem dan prosedur bank

3. Proses Akhir Hari

Pada akhir hari sebelum melakukan balancing, teller harus memisahkan slip transaksi pada hari tersebut per masing masing jenis transaksi dan mata uang,untuk kemudian dijumlahkan dengan mesin hitung. Balancing teller dilakukan untuk memastikan bahwa: semua transaksi telah diinput dengan benar sesuai bukti/slip transaksi dan transaksi telah dicatat dalam pembukuuan bank. Balancing tunai dilakukan untuk memastikan saldo fisik uang tunai pada teller telah sesuai dengan saldo uang tunai yang tercatat pada computer .Jika tidak terdapat selisih pada hasil balancing tunai, teller harus melakukan penyetoran uang tunai atau cash box ke khazanah. Berikut ini adalah hal hal yang dilakukan teller pada saat melakukan proses akhir hari.

1. Memeriksa kecocokan saldo akhir hari dengan laporan transaksi teller hari itu dan memeriksa ualang valdasi posting
2. Mem-posting setiap transaksi ke dalam rekening dengan benar dan melaksanakan validasi  slip yang digunakan untuk transaksi .
3. Memastikan bahwa semua dokumen dan slip transaksi telah diproses .
4. Memeriksa hasil cetak validasi dengan data asli [mencocokan jumlah dan nomor rekening yang tertulis pada slip yang telah divalidasi]
5. Memisahkan tembusan/lembaran slip transaksi yang masih harus diproes oleh bagian lain, misalnya formulir transfer harus diproses lebih lanjut oleh petugas back office. Pemisahan tersebut berdasarkan transaksi tunai dan transaksi pemindah bukuan/nontunai.
6. Menyusun slip yang telah divalidasi berdasarkan nomor urut transaksi.
7. Menyakini nilai antara saldo pada sistem, fisik uang, dan slip transaksi telah sesuai.
8. Menyerahkan semua fisik uang, slip setoran, dan voucher transaksi tunai termasuk transaksi reveral kepada head teller untuk diverifikasi.
9. Bila saldo akhir telah sesuai, teller mencetak Laporan Transaksi Teller dan Summary untuk diserahkan kepada head teller.
10. Apabila terjadi selisih uang kas baik selisih kurang ataupun selisih lebih, teller wajib melaporkan kepada head teller.
11. Selisih kurang akibat kesalahan teller dan tidak dapat diselesaikan dengan nasabah menjadi beban teller yang bersangkutan.
12. Melakukan penonatifkan PIN pad.
13. Menutup sistem ( sign off) sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk bertransaksi.
14. Mematikan computer dan meninggalkan tempat kerja tanpa membawa uang tuna dan dokumetasi transaksi.

Sumber :

Buku Mengelola Kualitas Layanan Perbankan; Ikatan Bankir Indonesia; Gramedia Pustaka Utama, 2014